Kemalasan, seakan etos buruk bagi kebanyakan orang yang
menganggap sebagai hal yang negatif.
Seringkali menemui ucapan “Lawan Kemalasan” sebagai frasa
optimisme untuk meyakinkan diri bahwa kemalasan perlu dilawan atau dienyahkan.
Bagi pemuda
berusia dua dekade lebih seperti saya, jelas kemalasan selalu berkelindan dalam
kehidupan sehari-hari.
Perlulah diingat bahwa kemalasan hari ini, kemarin, bahkan esok,
niscaya sebagai tata kelola ego dengan keadaan. Hal-ihwa egoisme berpengaruh
signifikan tatkala menjalani aktifitas merupakan tata kelola reflektif dalam
paradigma.
Sebagaimana dijalani dengan bebas. Tanpa mendiskreditkan
kemalasan sebagai hal negatif; kita berhasil hidup berdampingan dengan hal-hal
negatif lainnya.
Merekonsiliasi kemalasan
menjadi kebaruan, persaudaraan dan kedamaian adalah kemampuan yang dapat kita
lakukan daripada melawan kemalasan. Kita perlu refleksi diri.